Yamaha Terpuruk di MotoGP Italia: Quartararo Frustrasi, Ada Apa?

Yamaha Terpuruk di MotoGP Italia: Quartararo Frustrasi, Ada Apa?

Blog & Tips – Pebalap andalan Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, kembali menemui akhir pekan yang penuh kekecewaan di MotoGP Italia 2025 setelah menampilkan performa yang jauh dari konsisten di Sirkuit Mugello pada Minggu (22/6/2025).

Harapan sempat menyelimuti Fabio Quartararo setelah ia berhasil tampil impresif di sesi kualifikasi, menempati posisi keempat, meskipun sempat mengalami kecelakaan kecil pada sesi latihan hari Jumat. Penampilan memukau di sesi tunggal ini membangkitkan optimisme akan hasil yang lebih baik.

Namun, performa menjanjikan tersebut sayangnya tidak berlanjut pada hari balapan sesungguhnya. Ia gagal meraih poin sama sekali pada sprint race, dan hanya mampu finis di posisi ke-14 pada balapan utama yang jauh lebih panjang. Hasil ini sekali lagi menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh tim Yamaha.

Akar masalah utamanya kembali tertuju pada kendala teknis fundamental pada motor Yamaha M1, terutama terkait penurunan drastis performa saat cengkeraman ban (grip) mulai berkurang. Situasi ini menjadi momok yang terus menghantui Quartararo dan timnya sepanjang musim.

“Masalahnya serupa, namun terjadi di area yang berbeda,” ungkap Quartararo, seperti dikutip dari Motorsport.com, ketika ditanya apakah kendala yang dialami pada balapan utama mirip dengan saat sprint race. Ia menjelaskan lebih lanjut mengenai perbedaan dinamika antara kedua jenis balapan tersebut.

“Balapan utama memiliki durasi yang lebih panjang dan ban menjadi semakin aus. Pada balapan sprint kemarin, saya sudah merasakan adanya penurunan performa yang signifikan,” jelas pembalap berjuluk El Diablo ini, menggambarkan betapa cepatnya degradasi ban memengaruhi kecepatannya.

Baca juga: Jadwal MotoGP Usai Kemenangan Impresif Marc Marquez di Italia

“Hari ini, penurunan itu bahkan terasa jauh lebih parah. Motor kami, ketika grip ban sangat rendah, benar-benar menjadi bencana dalam perubahan arah. Secara fisik, kondisi ini juga terasa sangat, sangat berat,” tambahnya, mengungkapkan betapa menantangnya mengendalikan motor dalam kondisi seperti itu.

Quartararo juga menyoroti peran suhu lintasan yang lebih panas dalam memperparah situasi yang sudah sulit. Kondisi trek yang panas mempercepat keausan ban dan mengurangi grip secara keseluruhan, menambah lapisan kompleksitas pada kendala yang sudah ada.

“Semakin panas suhu lintasan, semakin sedikit grip yang kami miliki. Hari ini kami tahu grip-nya sangat rendah dan kami tidak bisa mencetak waktu putaran yang bagus. Namun, di luar itu, feeling di atas motor juga benar-benar berbeda,” ujarnya, menekankan bahwa bukan hanya kecepatan yang hilang, tetapi juga kenyamanan berkendara.

Ia tidak menyembunyikan rasa frustrasinya yang mendalam atas ketidakmampuan Yamaha menjaga konsistensi performa dalam berbagai kondisi yang menantang. Janji perbaikan seolah menjadi ilusi yang tak kunjung terwujud di trek.

“Saya harap kami bisa melakukan perbaikan karena saat ini kami masih sangat, sangat jauh dari performa yang diinginkan. Terlihat seolah kami membuat kemajuan, namun pada kenyataannya tidak demikian,” ujarnya dengan nada putus asa.

“Kami hanya terlihat lebih baik ketika kondisi trek sempurna. Ketika kondisi sedikit sulit seperti hari ini, pebalap yang berada di belakang kami hanyalah satu pebalap rookie dan dua pebalap penguji, ditambah tiga motor Yamaha lainnya. Ini menunjukkan betapa jauhnya kami tertinggal.”

“Kami harus mengajukan pertanyaan besar pada diri sendiri dan melihat apa yang bisa kami lakukan, karena saat lintasan dan kondisi mulai sulit, jarak kami dengan para kompetitor menjadi sangat, sangat berbeda,” tegasnya, mendesak evaluasi menyeluruh dari tim.

Lebih lanjut, pebalap asal Prancis ini juga mengungkapkan kebingungannya terhadap performa Yamaha musim ini yang dinilai tidak sesuai dengan ekspektasi awalnya. Ada perbedaan mencolok antara kecepatan satu putaran dan performa balapan penuh.

Meskipun Fabio Quartararo telah berhasil meraih pole position sebanyak tiga kali musim ini, ia tak bisa menerjemahkan keunggulan di kualifikasi tersebut menjadi poin maksimal di balapan utama. Ini menjadi ironi yang terus berulang.

“Saya tidak menyangka bisa meraih pole position seperti di Jerez, Le Mans, dan Silverstone,” ujar juara dunia 2021 itu, menunjukkan keheranannya atas kecepatan kualifikasi yang tiba-tiba muncul. “Saya tidak menyangka bisa secepat itu dalam satu lap, namun juga tidak menyangka akan sejauh ini tertinggal di balapan,” tambahnya.

Baca juga: Kala Bagnaia Hanya Bisa Pasrah di MotoGP Italia Saat Marc Marquez Berjaya

Hingga saat ini, Quartararo baru mengumpulkan 61 poin musim ini, tertinggal jauh 209 poin dari Marc Marquez yang kokoh di puncak Klasemen MotoGP. Jarak poin yang signifikan ini menggambarkan perjuangan berat yang dihadapinya.

“Saya tidak bisa memahami mengapa kami tertinggal sejauh ini, terutama di sirkuit seperti Mugello di mana saya biasanya selalu cepat,” tutur El Diablo melanjutkan, mengungkapkan kebingungan akan performanya di salah satu trek favoritnya. “Kami memang membuat kemajuan, tapi hari ini terlihat bahwa ‘kemajuan’ itu sebenarnya justru langkah mundur,” pungkasnya dengan nada getir.

MotoGP Italia 2025 sendiri berhasil dimenangi oleh Marc Marquez (Ducati), yang semakin memperkokoh posisinya di puncak Klasemen MotoGP setelah menyapu bersih kemenangan di sprint race dan balapan utama. Ini kontras dengan perjuangan Yamaha dan Quartararo.

Sementara para pesaingnya terus melaju, Yamaha masih harus bekerja keras mencari solusi konkret untuk keluar dari bayang-bayang inkonsistensi performa yang terus membayangi mereka sepanjang musim ini. Tantangan besar menanti tim di seri-seri berikutnya.

Baca juga: Klasemen MotoGP Setelah Marc Marquez Menang di MotoGP Italia 2025