Jakarta – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara sigap membuka Posko Terpadu Penanganan Evakuasi KMP Tunu Pratama Jaya. Posko ini berlokasi di Kantor ASDP Cabang Gilimanuk, menjadi pusat koordinasi penanganan insiden tragis yang menimpa kapal tersebut.
Pembukaan posko ini menyusul insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Kapal yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk ini dilaporkan mengalami kondisi distress pada Rabu malam, sebelum akhirnya benar-benar tenggelam pada pukul 23.35 WIB. Lokasi kejadian tragis ini berada di Perairan Selat Bali, tepatnya pada koordinat 8° 9’32.35″S 114°25’6.38″E, sebuah titik yang kini menjadi fokus utama operasi penyelamatan.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Muhammad Masyhud, menyatakan keprihatinan mendalam atas musibah ini. Dalam keterangan resminya pada Kamis, 3 Juli 2025, Masyhud menegaskan, “Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini dan memastikan bahwa setiap langkah penanganan dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan mengedepankan keselamatan jiwa.” Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam penanganan evakuasi dan penyelamatan korban.
Menurut data manifes sementara, KMP Tunu Pratama Jaya membawa total 53 penumpang, 12 awak kapal, serta 22 unit kendaraan dari berbagai golongan. Hingga pukul 10.00 waktu setempat, operasi penyelamatan berhasil mengevakuasi 31 penumpang dalam kondisi selamat. Namun, empat orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden ini. Masyhud menambahkan bahwa “Data nama dan keterangan korban masih dalam proses pendataan,” menunjukkan upaya identifikasi yang terus berjalan.
Masyhud juga menjelaskan bahwa operasi pencarian dan pertolongan telah berlangsung sejak Kamis dini hari dan masih terus diintensifkan. Kendati demikian, upaya evakuasi dihadapkan pada sejumlah tantangan berat. Kondisi cuaca ekstrem, seperti gelombang tinggi mencapai 2,5 meter, angin kencang, dan kuatnya arus di sekitar lokasi kejadian, menjadi hambatan serius bagi tim penyelamat di Selat Bali.
Dalam menghadapi kesulitan ini, ia memastikan bahwa Kemenhub terus menjalin koordinasi erat dengan seluruh pemangku kepentingan. “Kami terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung kelancaran operasi pencarian dan penyelamatan,” pungkas Masyhud, menekankan pentingnya sinergi dalam penanganan musibah laut ini.
Pilihan Editor: Dari Mana Sumber Dana Program 3 Juta Rumah Bersubsidi