Suzuki Burgman Street 125 resmi mengaspal di Indonesia pada Oktober 2023, menawarkan desain elegan dan fitur modern. Meskipun hanya dibekali mesin 125cc, Burgman Street 125 memiliki bodi yang cukup bongsor, menghadirkan kesan maxi scooter layaknya Yamaha. Namun, sayangnya, performa penjualannya belum sesuai harapan. Lantas, apa yang menyebabkan Suzuki Burgman 125 kurang diminati di pasar otomotif Indonesia?
1. Kapasitas Mesin 125cc Kurang Menggugah
Di pasar Indonesia, motor dengan mesin 150cc lebih populer dibandingkan 125cc. Para pengendara umumnya menginginkan motor yang bertenaga dan responsif. Sayangnya, mesin 124cc pada Burgman Street 125 hanya menghasilkan tenaga sekitar 8,6 hp. Akselerasinya pun terasa kurang agresif, mungkin karena bobot motor yang besar tidak sebanding dengan kapasitas mesinnya. Akibatnya, Suzuki Burgman 125 kurang menarik minat konsumen, apalagi selisih harga antara motor 125cc dan 150cc tidak terlalu signifikan. Padahal, banyak yang mencari skutik 125cc terbaik untuk penggunaan harian.
2. Suspensi Monoshock dan Ukuran Ban yang Kurang Ideal
Meskipun terlihat besar dan menjanjikan kenyamanan, suspensi Suzuki Burgman 125 ternyata bukan yang terbaik di kelasnya. Penggunaan suspensi belakang monoshock terasa keras saat melintasi jalan yang tidak rata. Bagi pengendara yang sering melewati jalan berlubang atau membawa penumpang, getaran dan hentakan dari roda belakang bisa sangat mengganggu. Ironisnya, skutik yang secara visual tampak seperti motor touring yang nyaman ini justru kurang nyaman di jalan yang kurang mulus.
Ketidaknyamanan ini diperparah dengan ukuran ban yang terlampau kecil, yaitu 90/90 – 12 (depan) dan 90/100 – 10 (belakang). Selain mengurangi kenyamanan berkendara, ukuran ban yang kecil ini juga membuat desain Suzuki Burgman 125 terlihat kurang proporsional, terutama pada bagian belakang. Bisa dibayangkan, bodi motor yang besar hanya ditopang oleh ban yang terlihat “imut”! Hal ini tentu memengaruhi estetika dan kepercayaan diri pengendara.
3. Jaringan Dealer dan Ketersediaan Suku Cadang Terbatas
Faktor lain yang menyebabkan Suzuki Burgman 125 kurang diminati adalah jaringan dealer dan bengkel yang terbatas. Kondisi ini menyulitkan konsumen dalam melakukan servis rutin atau perbaikan. Selain itu, ketersediaan suku cadang Suzuki juga tidak sebanyak merek motor Jepang lainnya. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi konsumen, karena ketersediaan suku cadang menjamin perawatan motor dalam jangka panjang.
Selain itu, harga suku cadang motor Suzuki juga dikenal lebih mahal dibandingkan merek lain. Terakhir, aksesori aftermarket untuk Suzuki Burgman 125 juga sangat terbatas, sehingga pemiliknya tidak memiliki banyak pilihan untuk melakukan modifikasi. Keterbatasan ini tentu menjadi poin minus bagi konsumen yang ingin mempersonalisasi motor mereka.