Pedro Acosta Enggan Berandai-andai Jadi Bagian Ducati Usai Repotkan Marc Marquez di MotoGP Aragon
Sebagai andalan tim Red Bull KTM, musim ini terasa lebih berat bagi Pedro Acosta. Performa motor yang kurang optimal menjadi tantangan tersendiri baginya. Jelang MotoGP Italia 2025 di Sirkuit Mugello akhir pekan ini, “El Tiburon” membawa catatan penting dari timnya. Pada GP Aragon sebelumnya, harapannya untuk meraih podium, baik di sesi sprint race maupun balapan utama, pupus sudah.
Acosta kembali merasakan keganasan mesin Ducati, di mana kali ini Marc Marquez menjadi bintangnya di seri kedelapan MotoGP 2025. Start dari posisi kelima, pembalap berusia 21 tahun ini sempat memberikan kejutan saat sprint race dengan membuat Marquez kewalahan.
Tekanan mendadak dari Acosta sempat membuat “Baby Alien” terlempar dari posisi pole sitter setelah start. Acosta sendiri harus berjuang keras mempertahankan posisinya dari Franco Morbidelli (VR46) yang terus merangsek maju. Kegigihan rekan setim Brad Binder itu hanya membuahkan hasil finis kelima di sprint race dan keempat di sesi balapan utama.
Alex Marquez Berpotensi Bikin Kejutan, Marc Marquez dan Francesco Bagnaia Bisa Mati Gaya di MotoGP Italia 2025
Usai GP Aragon, Acosta tak ragu mengakui bahwa motor KTM RC16 miliknya belum cukup kompetitif untuk mengejar kecepatan Ducati. “Motor ini sudah bagus, tapi belum terlalu bagus,” ujar Acosta, dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
Pada kesempatan yang sama, Acosta juga menanggapi rumor yang menyebutkan dirinya akan bergabung dengan Ducati musim depan. Desas-desus kepindahan juara dunia Moto2 2023 itu semakin kencang berhembus setelah KTM dikabarkan mengalami kesulitan finansial di awal tahun ini.
Fabio Di Giannantonio Tak Mau Ikut-ikutan Marc Marquez dan Francesco Bagnaia, Keuntungan Jadi Anak Buah Valentino Rossi Terungkap Jelang MotoGP Italia 2025
Banyak pihak menilai Acosta akan cocok dengan karakter motor Desmosedici. Namun, alih-alih antusias, Acosta justru menunjukkan sikap dingin saat diwawancarai usai GP Aragon. Ia bahkan belum bisa membayangkan bagaimana performanya jika menjadi bagian dari tim pabrikan Italia di bawah bendera VR46 Racing Team.
“Saya tidak tahu,” kata Acosta, dilansir BolaSport.com dari Crash.net. “Saya selalu berpikir bahwa manusia harus seperti air. Di mana pun Anda menaruh air, dia akan mengubah bentuknya. Hidup adalah perubahan yang terus-menerus. Pertama, Anda lajang, lalu menikah, lalu tinggal bersama seseorang. Lebih baik saya tidak membayangkannya (menjadi pembalap Ducati),” imbuhnya.
Anugerah Membalap dengan Satu Lengan Sulit Ditandingi, Marc Marquez Pasti Tak Terkalahkan