Korban Tewas Serangan Israel di Iran Melonjak, Angka Terbaru Dirilis!

Korban Tewas Serangan Israel di Iran Melonjak, Angka Terbaru Dirilis!

Blog & Tips – , Jakarta – Konflik antara Israel dan Iran terus memanas. Kementerian Kesehatan Iran pada hari Sabtu, 22 Juni, melaporkan bahwa serangan udara Israel yang dimulai sejak 13 Juni telah menewaskan 430 orang dan melukai lebih dari 3.500 warga sipil.

Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi, menyampaikan informasi ini dalam siaran pers yang dikutip oleh media lokal, seperti dilansir oleh Anadolu.

Serangan Israel dilaporkan menyasar berbagai target strategis di Iran, termasuk depot rudal, fasilitas nuklir, dan area pemukiman di beberapa kota besar seperti Teheran, Isfahan, Qom, dan Khorramabad.

Salah satu target yang menjadi sorotan adalah lokasi nuklir di Isfahan. Otoritas Iran mengklaim fasilitas tersebut mengalami kebocoran berbahaya akibat serangan tersebut, menambah kekhawatiran global tentang potensi bencana nuklir.

Sementara itu, Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia pada Kamis, 19 Juni, melaporkan angka korban yang lebih tinggi, yaitu 639 orang tewas dan lebih dari 1.300 orang terluka akibat serangan Israel. Perbedaan angka ini menunjukkan kesulitan dalam memverifikasi informasi di tengah konflik yang sedang berlangsung.

Sebagai balasan atas serangan Israel, Iran melancarkan serangan balasan menggunakan pesawat nirawak (drone) dan rudal terkoordinasi ke wilayah Israel. Otoritas Israel melaporkan setidaknya 25 orang tewas dan lebih dari 2.500 orang terluka akibat serangan tersebut, menunjukkan eskalasi konflik yang berbahaya.

Peringatan Sekjen PBB

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan Dewan Keamanan pada hari Jumat bahwa konflik Israel dan Iran bergerak menuju krisis dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Ia mendesak semua pihak untuk “memberikan kesempatan bagi perdamaian,” menyerukan deeskalasi segera.

“Saat-saat ketika arah yang diambil tidak hanya akan membentuk nasib bangsa-bangsa, tetapi juga masa depan umat manusia. Ini adalah momen seperti itu,” tegas Guterres pada sidang darurat Dewan Keamanan yang membahas permusuhan antara Iran dan Israel, atas permintaan Aljazair, Cina, Pakistan, dan Rusia. Sidang ini menunjukkan betapa seriusnya perhatian internasional terhadap konflik tersebut.

Guterres memperingatkan bahwa jika tidak ada tindakan yang diambil untuk meredakan ketegangan, peningkatan permusuhan di wilayah tersebut dapat menimbulkan dampak yang menghancurkan, dengan korban jiwa dan kerusakan yang masif.

“Konfrontasi antara Israel dan Iran meningkat dengan cepat dengan korban yang mengerikan – menewaskan dan melukai warga sipil, menghancurkan rumah, lingkungan sekitar dan infrastruktur, serta menyerang fasilitas nuklir,” ujarnya, menggambarkan konsekuensi mengerikan dari konflik yang berkelanjutan.

“Kita tidak sedang bergerak menuju krisis, kita sedang melaju cepat menujunya,” katanya, seraya menambahkan bahwa “meluasnya konflik ini dapat memicu api yang tidak dapat dikendalikan oleh siapa pun.” Pernyataan ini menggarisbawahi urgensi untuk menemukan solusi damai sebelum situasi benar-benar di luar kendali.

Guterres menekankan bahwa Perjanjian Non-Proliferasi tetap menjadi landasan keamanan global. Ia mendesak Iran untuk menghormati kewajibannya berdasarkan perjanjian tersebut, menyoroti pentingnya menjaga stabilitas global dan mencegah proliferasi senjata nuklir.

“Non-proliferasi adalah suatu keharusan untuk keselamatan dan keamanan kita semua,” katanya. “Dan Iran telah berulang kali menyatakan bahwa senjata nuklir bukan tujuan mereka. Mari kita akui adanya kesenjangan kepercayaan.” Guterres menyerukan upaya untuk mengatasi kesenjangan kepercayaan ini melalui dialog dan diplomasi.

Kepala PBB itu menyerukan diplomasi untuk menyelesaikan masalah nuklir, termasuk akses penuh bagi inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Sambil menyerukan Dewan Keamanan untuk bertindak dengan “persatuan dan urgensi,” Guterres menekankan: “Satu-satunya cara untuk menjembatani kesenjangan itu adalah melalui diplomasi untuk membangun solusi yang kredibel, komprehensif, dan dapat diverifikasi.”

“Mari kita bertindak secara bertanggung jawab dan bersama-sama untuk membawa (menyelamatkan) kawasan dan dunia kita dari ambang kehancuran,” katanya, menyerukan tindakan kolektif untuk mencegah bencana yang lebih besar.

Pilihan Editor: Khamenei Diklaim Masuk Bunker, Tunjuk Pengganti di Tengah Serangan Israel