IHSG Terkoreksi! Tensi Timur Tengah Bebani Pasar Saham Indonesia

IHSG Terkoreksi! Tensi Timur Tengah Bebani Pasar Saham Indonesia

Blog & Tips – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu sore ditutup melemah signifikan, dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar yang masih terbebani oleh eskalasi konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah. Pada penutupan sesi, IHSG tercatat turun 48,06 poin atau 0,67 persen, berada pada posisi 7.107,79. Senada, indeks saham unggulan LQ45 juga mengalami koreksi, melemah 7,12 poin atau 0,89 persen ke level 792,76.

Kondisi pasar yang lesu ini sejalan dengan pergerakan bursa regional Asia yang mayoritas bergerak di zona merah. Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menjelaskan bahwa pasar global, termasuk Asia, masih dihantui kekhawatiran meluasnya konflik antara Iran dan Israel. Apalagi, dari mancanegara, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut mempertimbangkan serangan terhadap pemimpin Iran dan menuntut penyerahan tanpa syarat. Spekulasi mengenai kemungkinan AS bergabung dengan serangan Israel ini muncul setelah Trump bertemu dengan tim keamanan nasionalnya, menambah kekhawatiran akan eskalasi regional yang lebih luas.

Selain tensi geopolitik, perhatian pelaku pasar juga tertuju pada keputusan bank sentral AS, The Fed, terkait suku bunga acuannya yang dijadwalkan akan dirilis pada Kamis (19/06) dini hari WIB. Meskipun The Fed diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah, fokus utama investor akan beralih pada arahan kebijakan ke depan di tengah ketidakpastian tarif dagang dan risiko geopolitik global yang terus membayangi.

Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap pada level 5,5 persen. Sejalan dengan itu, suku bunga deposit facility juga dipertahankan pada 4,75 persen dan suku bunga lending facility pada 6,25 persen. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau ruang penurunan BI-Rate demi mendorong pertumbuhan ekonomi, sembari tetap menjaga inflasi sesuai sasaran dan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai fundamentalnya.

Lebih lanjut, Perry menambahkan bahwa kebijakan makroprudensial yang akomodatif akan terus dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Hal ini diwujudkan melalui berbagai strategi yang bertujuan mendorong pertumbuhan kredit dan meningkatkan fleksibilitas pengelolaan likuiditas oleh perbankan. Seluruh arah bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran ini dirancang untuk menjaga stabilitas sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Mengawali perdagangan dengan menguat tipis, pergerakan IHSG dengan cepat berbalik arah dan memasuki teritori negatif hingga penutupan sesi pertama. Di sesi kedua, tekanan jual terus berlanjut, membuat IHSG betah berada di zona merah hingga akhir perdagangan saham hari itu.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, hanya dua sektor yang berhasil menguat. Sektor properti memimpin dengan kenaikan sebesar 0,72 persen, diikuti oleh sektor industri yang menguat tipis 0,10 persen. Sementara itu, sembilan sektor lainnya terkoreksi. Penurunan terdalam dialami oleh sektor barang konsumen non primer yang minus 1,15 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor kesehatan yang masing-masing turun sebesar 0,99 persen dan 0,90 persen.

Adapun saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain KRYA, ASPI, HALO, MKAP, dan SURI. Sebaliknya, saham-saham yang mengalami pelemahan signifikan adalah JAWA, TMPO, MBSS, LCKM, dan SPRE.

Aktivitas perdagangan saham pada Rabu menunjukkan frekuensi transaksi sebanyak 1.207.549 kali dengan total 20,49 miliar lembar saham yang diperdagangkan, senilai Rp11,44 triliun. Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, 228 saham mengalami kenaikan harga, 361 saham menurun, dan 212 saham tidak bergerak nilainya.

Di kawasan Asia, bursa saham regional menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Indeks Nikkei Jepang menguat 336,17 poin atau 0,87 persen ke 38.873,50. Namun, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 269,69 poin atau 1,12 persen ke 23.710,48. Indeks Shanghai Tiongkok justru menguat tipis 1,40 poin atau 0,04 persen ke 3.388,78, sedangkan indeks Strait Times Singapura terkoreksi 8,38 poin atau 0,21 persen ke 3.92,64.