IHSG Sepekan Ditutup Turun 0,47 Persen, Kapitalisasi Pasar Capai Rp 12.070 T

IHSG Sepekan Ditutup Turun 0,47 Persen, Kapitalisasi Pasar Capai Rp 12.070 T

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan dari 30 Juni-4 Juli 2025. IHSG pekan ini turun 0,47 persen dan ditutup pada level 6.865,192 dari 6.897,400 pada pekan lalu.

Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, menjelaskan kapitalisasi pasar BEI juga mengalami penurunan sebesar 0,23 persen menjadi Rp 12.070 triliun dari Rp 12.098 triliun pada sepekan sebelumnya.

“Rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan mengalami perubahan yaitu sebesar 21 persen menjadi Rp 10,39 triliun dari Rp 13,15 triliun pada pekan sebelumnya,” kata Kautsar dalam keterangannya, Sabtu (5/7).

Kemudian, perubahan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 12,18 persen menjadi 19,44 miliar lembar saham dari 22,13 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

“Rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini turut mengalami perubahan sebesar 12,24 persen menjadi 1,05 juta kali transaksi dari 1,19 juta kali transaksi pada pekan lalu,” lanjutnya.

Selain itu, investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp 465,75 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 55,99 triliun.

Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 17 Juta

Dalam keterangan resmi BEI, jumlah investor pasar modal Indonesia kembali mencatatkan rekor baru, yakni mencapai 17.016.329 Single Investor Identification (SID) pada Kamis (3/7). Capaian ini menunjukkan pertumbuhan jumlah investor telah melampaui target 2 juta investor baru yang ditetapkan oleh PT BEI pada tahun 2025.

Jumlah investor pasar modal telah meningkat sebanyak 2.144.690 SID (11,42 persen) dibandingkan posisi akhir tahun 2024 yang tercatat sebesar 14.871.639 SID.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, menyebut dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, angka investor pasar modal saat ini masih tergolong rendah.

Namun, katanya perkembangan teknologi digital dan kemudahan akses layanan investasi dari perusahaan sekuritas, menjadi faktor pendorong masyarakat untuk semakin mudah menjadi investor.

“BEI akan terus berkomitmen melanjutkan upaya edukasi yang adaptif dan memperkuat kolaborasi serta komunikasi dengan para stakeholder termasuk pelaku industri, perusahaan efek, asosiasi, akademisi, komunitas, hingga media. Melalui sinergi, kolaborasi dan edukasi yang konsisten, BEI optimistis pertumbuhan jumlah investor akan terus berlanjut dan semakin merata di seluruh Indonesia,” kata Jeffrey, dalam keterangan resmi, Sabtu (5/7).