Seiring berlanjutnya fase pemulangan jemaah haji gelombang I, persiapan intensif tengah dilakukan untuk menyambut pergerakan jemaah haji Indonesia gelombang II. Mereka yang tiba di Arab Saudi pada gelombang kedua ini dijadwalkan akan memulai perjalanan spiritual menuju Madinah pada tanggal 18 Juni 2025.
Pada tahap awal pergerakan ini, sebanyak 18 kelompok terbang (kloter) jemaah haji akan diberangkatkan secara bertahap dari Makkah menuju Madinah. Proses pemberangkatan dijadwalkan akan dimulai tepat pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS), memastikan kelancaran dan kenyamanan bagi seluruh jemaah haji.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah PPIH Arab Saudi, Ali Machzumi, menjelaskan bahwa estimasi waktu perjalanan dari Makkah ke Madinah akan memakan waktu kurang lebih 6 jam. Mengingat durasi perjalanan yang cukup panjang, Ali Machzumi dengan tegas mengimbau para jemaah untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. “Khususnya kesiapan fisik dengan menghemat energi, menghemat tenaga untuk persiapan pemberangkatan ke Madinah,” tegas Ali di Makkah pada Selasa (17/6).
Setibanya di Madinah, para jemaah haji akan menetap selama kurang lebih 8 hari, memanfaatkan waktu tersebut untuk memperdalam ibadah. Fokus utama kegiatan ibadah di Madinah adalah pelaksanaan salat berjamaah di Masjid Nabawi, ziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW, serta berkesempatan masuk ke Raudhah. Fasilitasi khusus untuk mendapatkan Tasreh masuk ke Raudhah akan disediakan oleh PPIH Arab Saudi.
Selain kegiatan ibadah inti, jemaah haji juga akan difasilitasi untuk mengikuti kegiatan City Tour. Selama di Madinah, para jemaah akan ditemani oleh Majmu’ah setempat untuk berkeliling dan mengunjungi berbagai situs-situs sejarah penting yang ada di kota suci tersebut. Ali Machzumi menekankan bahwa “Kegiatan City Tour adalah fasilitas dari PPIH Arab Saudi, gratis, tanpa biaya untuk jemaah haji Indonesia,”.
Prioritas Utama: Menjaga Kesehatan Jemaah
Mengingat kondisi iklim Arab Saudi yang kini memasuki proses puncak panas ekstrem, PPIH Arab Saudi secara berkelanjutan mengingatkan jemaah haji untuk sangat membatasi aktivitas di luar hotel. Imbauan ini juga mencakup pembatasan ibadah sunah berlebihan, seperti umrah sunah secara berulang-ulang, yang dapat memicu kelelahan.
Ali Machzumi menegaskan bahwa aktivitas di luar hotel atau masjid dalam kondisi cuaca panas dapat berdampak serius pada kesehatan jemaah, terutama bagi mereka yang sudah lanjut usia atau memiliki penyakit bawaan (komorbid). Oleh karena itu, PPIH Arab Saudi menekankan pentingnya menjaga kesehatan sebagai prioritas utama. “Karenanya, menjaga kesehatan harus menjadi prioritas jemaah. Jemaah agar beribadah di musala hotel dilanjutkan dengan memperbanyak zikir dan membaca Al-Quran,” pungkas Ali.