Blog & Tips – , JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) baru-baru ini mengungkapkan strategi kunci mereka untuk menjaga tingkat kecukupan modal yang solid, terutama setelah perseroan membagikan dividen jumbo kepada para pemegang saham. Langkah ini menjadi sorotan di tengah dinamika pasar keuangan dan kebutuhan ekspansi bisnis yang terus meningkat.
M. Ashidiq Iswara, Corporate Secretary Bank Mandiri, menjelaskan bahwa upaya strategis tersebut dirancang selaras dengan ketentuan rasio kecukupan modal (CAR) yang berlaku. Ia juga menegaskan komitmen Bank Mandiri untuk menjaga rasio CAR tetap optimal, yakni dalam kisaran 18% hingga 20%, sebagai fondasi kuat untuk mendukung ekspansi bisnis berkelanjutan.
“Kami akan menjaga rasio CAR Bank Mandiri tetap optimal di kisaran 18–20%. Hal ini merupakan bentuk upaya kami dalam memastikan kecukupan permodalan sekaligus mendukung pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Ashidiq kepada Bisnis, Jumat (13/6/2025).
Data presentasi perseroan menunjukkan bahwa rasio kecukupan modal Bank Mandiri (BMRI) pada kuartal I/2025 berada di level 17,3%. Angka ini merupakan yang terendah sejak tahun 2021, di mana CAR BMRI tercatat sebesar 19,6%. Rasio ini sempat menurun ke 19,5% pada 2022, kemudian melonjak signifikan menjadi 21,5% pada 2023, sebelum kembali terkoreksi ke 20,1% pada 2024.
Peningkatan rasio pembagian dividen atau dividend payout ratio Bank Mandiri juga menjadi perhatian. Untuk tahun buku 2024, rasio ini mencapai 78% dari laba bersih sebesar Rp55,78 triliun. Angka ini jauh melampaui realisasi tahun buku 2023 yang hanya sebesar 60% dari laba bersih Rp33,03 triliun, menandai peningkatan signifikan dalam porsi laba yang didistribusikan kepada pemegang saham.
Dividen Jumbo ke Danantara Disorot
Peningkatan alokasi dividen dari bank-bank BUMN yang disalurkan ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara telah menarik perhatian serius dari S&P Global Ratings, lembaga pemeringkat kredit internasional. S&P menilai bahwa tren ini berpotensi memberikan tekanan pada tingkat kecukupan modal bank-bank pelat merah.
Nikita Anand, Direktur Peringkat Institusi Keuangan S&P Global, menggarisbawahi bahwa rasio pembagian dividen dari tiga bank BUMN utama — Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) — telah mengalami peningkatan signifikan. Lonjakan ini terjadi setelah kepemilikan saham beralih dari Kementerian BUMN kepada Danantara.
“Terdapat lonjakan dividend payout ratio dari ketiga bank BUMN yang kami beri peringkat, yaitu naik menjadi 65%–85% dari laba bersih mereka, dari sebelumnya 50%–60%,” terang Nikita dalam sebuah diskusi daring pada Rabu (11/6/2025).
Nikita menambahkan bahwa jika pola pembagian dividen yang tinggi ini berlanjut dan menjadi sumber pemasukan reguler bagi Danantara, rasio kecukupan modal bank-bank tersebut dapat tergerus. Ia memperkirakan potensi penurunan hingga 100 basis poin (bps) atau 1% setiap tahunnya, dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan kredit masing-masing bank yang mencapai 10% hingga 12% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Meski demikian, Nikita juga memberikan pandangan bahwa kenaikan dividen ini kemungkinan bersifat sementara. Ia melihatnya sebagai mekanisme awal untuk mengalirkan pendanaan kepada Danantara, bukan sebagai indikasi perubahan permanen dalam kebijakan dividen bank-bank BUMN.
Sebagai informasi tambahan, catatan dari Bisnis menunjukkan bahwa Danantara telah menerima total dividen jumbo senilai Rp71,04 triliun dari tujuh emiten BUMN yang berasal dari kinerja tahun buku 2024.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi kontributor terbesar, dengan menyetorkan dividen sebesar Rp27,51 triliun kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) — yang merupakan Holding Operasional Danantara. Jumlah ini berasal dari total dividen BBRI sebesar Rp51,74 triliun. Per April 2025, BKI tercatat menguasai 53,18% saham BBRI.
Bank Mandiri menempati posisi kedua dalam daftar ini, menyalurkan dividen sebesar Rp22,63 triliun kepada Danantara. Aliran dividen ini sejalan dengan kepemilikan Danantara atas 52% saham BMRI. Adapun total dividen yang dibagikan Bank Mandiri untuk tahun buku 2024 mencapai Rp43,51 triliun.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turut berkontribusi sebesar Rp8,37 triliun kepada Danantara, dari total dividen tahun buku 2024 senilai Rp13,95 triliun. Danantara sendiri tercatat menguasai 60% saham BBNI, memperkuat posisi strategisnya dalam kepemilikan bank-bank BUMN.