Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) baru saja mengumumkan daftar nama pelajar terbaik dari seluruh 38 provinsi di Indonesia yang berhasil lolos dan secara resmi terpilih sebagai calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat pusat. Pengumuman ini menandai babak baru bagi para pemuda-pemudi pilihan yang akan mengemban tugas mulia pada perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia yang akan datang pada Agustus nanti.
Proses seleksi para calon Paskibraka ini dikenal sangat ketat dan berlapis, dimulai dari tingkat kabupaten/kota, kemudian berlanjut ke provinsi, hingga akhirnya mencapai tahap pusat. Salah satu tahapan krusial dalam seleksi ini adalah rapat Pantauan Akhir (Pantukhir) yang memastikan hanya kandidat terbaik yang maju. Setelah berhasil lolos, mereka akan memasuki masa pemusatan dan pelatihan intensif untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental demi tugas pengibaran bendera pusaka.
Berikut adalah nama-nama pelajar putra dan putri yang terpilih mewakili provinsi mereka sebagai calon Paskibraka tingkat nasional:
Aceh
-
Mohammad Ridho (putra) – Nathania Putri Diwansyah (putri)
Sumatera Utara
-
Adhinata Kurniawan Harahap (putra) – Kristine Andeska BR Ginting-Siti (putri)
Sumatera Barat
-
Habib Burhan (putra) – Lulu Athul Fuadah (putri)
Riau
-
Rafael Varindra (putra) – Alya Zahra Khalisha (putri)
Jambi
-
Frans Sokhi Lase (putra) – Nindya Eltsani Fawwas (putri)
Sumatera Selatan
-
Ahmad Noval Al Farizi (putra) – Putu Elsya Boniarta (putri)
Bengkulu
-
Rizqullah Naufal Hbibie (putra) – Khanza Nabilla Putri (putri)
Lampung
-
Muhammad Ghaalib Al Ghifari (putra) – Ni Made Ira Puspa Nandini (putri)
Kepulauan Bangka Belitung
-
Mohammad Aditya Kenzo Nugraha Alfaiz (putra) – Fitri Atiqah Mahya (putri)
Kepulauan Riau
-
Bagas Yudha Pratama (putra) – Thifaal Maahirah Atika (putri)
DKI Jakarta
-
Farrel Argantha Irawan (putra) – Sultana Najwa (putri)
Jawa Barat
-
Andi Java Ibunu Hajar Sinjaya (putra) – Kyla Princessa (putri)
Jawa Tengah
-
Muhammad Rasya Alfarelhudy (putra) – Anindya Putri Aprilla (putri)
Daerah Istimewa Yogyakarta
-
Faisal Ahmad Kurniawan (putra) – Naura Aulia Putri Darmawan (putri)
Jawa Timur
-
Arka Bintang Is’adkauthar (putra) – Kaila Zahra Tastaftian Elfri (putri)
Banten
-
Affan Zahwan Ramadhan (putra) – Daniella Shia Caely (putri)
Bali
-
I Kadek Mentor Sad Ananta Wicaksana (putra) – Ni Putu Anidnya Permata (putri)
Nusa Tenggara Barat
-
Arafat Abdullah Hanif (putra) – Mutia Yuningsih (putri)
Nusa Tenggara Timur
-
Paulus Gregorius Afrizal (putra) – Merlin Anggreini Mausali (putri)
Kalimantan Barat
-
Gregorius Marhico (putra) – Chelsea Olivia (putri)
Kalimantan Tengah
-
Angga Nugraha Za’ahir (putra) – May Wulandari (putri)
Kalimantan Selatan
-
Dimas Budiman (putra) – Alvina Dhiya Kamila Faradisa (putri)
Kalimantan Timur
-
El Rayi Mujahid Faqih (putra) – Putri Nur Azizah (putri)
Kalimantan Utara
-
Nabil El Zahr (putra) – Tabella Ismayati Assa (putri)
Sulawesi Utara
-
Firji Beeg (putra) – Bianca Alessia Christabella Lantang (putri)
Sulawesi Tenggara
-
Riswan Komian (putra) – Anggita Damayanti (putri)
Sulawesi Selatan
-
Nafiq Infanteri Ibha (putra) – Aliah Shakira (putri)
Sulawesi Tenggara
-
Muhammad fAQih Alimnudin (putra) – Waode Alika Zea Chanidya (putri)
Gorontalo
-
Rahmat Hidayat (putra) – Armelia Indra Zahra Habibie (putri)
Sulawesi Barat
-
Hiltom Pratama Mantong (putra) – Zalfa Naqiyya (putri)
Maluku
-
Samuel Franki Balsala (putra) – Inggrid Christiani Nahak (putri)
Maluku Utara
-
M. Aqsyahiful Ikram (putra) – Beatrix Missy (putri)
Papua
-
Theodorus Alfredo Wanma (putra) – Friyella Msiren (putri)
Papua Barat
-
Hayafi Arsenal Lemauk (putra) – Rhita Lovely Chantika Febiola Ayomi (putri)
Papua Barat Daya
-
Frans Jemput (putra) – Esterlina Putri Wulandari Wramasen (putri)
Papua Pegunungan
-
Fransiskus Xaverius Pahabol Hisage (putra) – Kenny Maria Eluya (putri)
Papua Tengah
-
Mateo Farel Jun Abetyo Sawo (putra) – Stince Clara Muyapa (putri)
Papua Selatan
-
Abraham Sarau (putra) – Tersisia Devota Wanggimop (putri)
Menjelaskan lebih lanjut tentang proses verifikasi yang transparan, Wakil Kepala BPIP, Rima Agristina, menyoroti bagaimana timnya telah memantau setiap tahapan seleksi, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Dalam tahapan provinsi, setiap daerah diwajibkan mengirimkan hasil medical check up (MCU) dari tiga pasang calon Paskibraka yang telah terseleksi.
Rima menambahkan bahwa hasil MCU ini kemudian diserahkan kepada panitia pusat untuk diverifikasi awal. Apabila ada calon yang tidak memenuhi syarat verifikasi kesehatan, maka calon pengganti akan dikirim sesuai dengan urutan daftar dari tingkat provinsi. Hal ini memastikan bahwa pada akhirnya, tiga pasang calon yang memenuhi persyaratan kesehatan akan tiba untuk verifikasi di tingkat pusat.
Verifikasi ketat di tingkat pusat dilaksanakan selama tujuh hari penuh, yakni mulai dari 25 Juni hingga 2 Juli 2025. Selama periode ini, para calon Paskibraka dievaluasi secara menyeluruh oleh tim ahli yang terdiri dari berbagai bidang. Tim ini mencakup 80 tenaga kesehatan yang bertanggung jawab atas verifikasi kesehatan, 4 penilai peraturan baris berbaris dari unsur TNI-Polri, serta sejumlah psikolog.
“Tes kepribadian, psikotes, wawancara minat bakat, dan penelusuran rekam jejak digital,” urai Rima, merincikan aspek-aspek yang diperiksa secara mendalam. Ia menegaskan bahwa seluruh proses ini dilakukan dengan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap kandidat. “Semua dapat kesempatan yang sama, untuk dapat terpilih jadi calon paskibraka tingkat pusat,” pungkas Rima, menegaskan komitmen BPIP terhadap keadilan dan objektivitas dalam seleksi ini.