Awas! 8 Tanda Olahraga Berlebihan yang Sering Diabaikan

Awas! 8 Tanda Olahraga Berlebihan yang Sering Diabaikan

Blog & Tips – Olahraga adalah pilar penting dalam menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Namun, seperti halnya banyak hal baik, aktivitas fisik yang dilakukan secara berlebihan justru dapat membawa dampak negatif yang signifikan bagi tubuh. Dokter bedah ortopedi olahraga terkemuka dari Mercy Medical Center, Baltimore, AS, Mark Slabaugh, mendefinisikan olahraga berlebihan sebagai kondisi ketika seseorang memaksakan diri terlalu keras dalam durasi yang singkat. Selain intensitas yang tidak proporsional, faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap kondisi ini meliputi asupan nutrisi yang tidak memadai, kurang tidur, intensitas latihan yang terlampau tinggi, serta keengganan untuk mengurangi latihan meski rasa sakit sudah muncul.

“Nutrisi seringkali menjadi faktor besar dalam olahraga berlebihan,” terang Slabaugh, seperti dikutip dari Everyday Health. Jika dibiarkan berlanjut tanpa penanganan, dampak olahraga berlebihan dapat merugikan kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Oleh karena itu, mengenali tanda olahraga berlebihan adalah langkah krusial untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan tersebut. Lantas, bagaimana kita bisa mengetahui bahwa kita telah melampaui batas?

Slabaugh menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami olahraga berlebihan umumnya akan merasakan beberapa gejala khas berikut ini:

  1. Nyeri Otot Berkepanjangan
    Salah satu efek samping yang paling cepat terasa dan langsung menunjukkan adanya olahraga berlebihan adalah nyeri otot berkepanjangan. Rasa sakit ini bisa bertahan hingga 3-4 hari, jauh melampaui kelelahan otot biasa setelah sesi latihan intens.
  2. Penurunan Kekebalan Tubuh
    Tanda olahraga berlebihan juga dapat terdeteksi melalui penurunan imunitas tubuh. David Miranda, seorang terapis fisik dan pemilik Excel Rehabilitation Services di Gonzales, Louisiana, menyoroti bahwa individu yang terlalu sering berolahraga tanpa istirahat memadai akan lebih mudah jatuh sakit karena melemahnya sistem pertahanan tubuh.
  3. Mudah Cedera
    Cedera yang sering atau berulang kali terjadi adalah indikator kuat bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam rutinitas latihan Anda. Kondisi ini mengindikasikan bahwa tubuh tidak memiliki waktu yang cukup untuk pulih, sehingga rentan terhadap kerusakan akibat tekanan fisik yang berlebihan.
  4. Kelelahan Ekstrem dan Mudah Tersinggung
    Dampak olahraga berlebihan tidak hanya terbatas pada fisik, tetapi juga memengaruhi aspek emosional. Anda mungkin akan merasa mudah lelah, bahkan di luar jam latihan, dan cenderung lebih mudah tersinggung. Ini adalah sinyal dari ketidakseimbangan energi dan hormonal dalam tubuh.
  5. Penurunan Performa
    Alih-alih mengalami kemajuan, olahraga berlebihan justru dapat menyebabkan penurunan performa secara signifikan. Jika Anda merasa latihan terasa lebih berat atau tidak ada progres yang terlihat, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda telah memaksakan tubuh melampaui kapasitasnya.
  6. Denyut Jantung Meningkat saat Istirahat
    Idealnya, olahraga teratur akan menurunkan denyut jantung saat istirahat. Namun, olahraga berlebihan justru bisa menyebabkan peningkatan denyut jantung saat istirahat. Kondisi ini merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian khusus, terutama terkait kesehatan organ jantung.
  7. Memprioritaskan Latihan di Atas Segalanya
    Perubahan perilaku juga bisa menjadi tanda olahraga berlebihan. Jika Anda mulai mengorbankan atau menghindari aktivitas sosial, kewajiban pekerjaan, atau waktu bersama keluarga demi memenuhi jadwal latihan, ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan yang mengkhawatirkan antara hidup dan latihan.
  8. Depresi
    Dalam kasus yang lebih ekstrem, olahraga berlebihan dapat memengaruhi kesehatan mental, memicu perasaan sedih, lesu, atau bahkan depresi. Individu yang berjuang dengan kondisi ini mungkin juga merasakan kecemasan atau kegugupan intens saat harus melewatkan sesi latihan.

Untuk memulihkan diri dari olahraga berlebihan, Dokter olahraga Caitlin Lewis, MD, membagikan beberapa tips penting. Solusi awalnya cukup sederhana: istirahat total selama beberapa hari hingga nyeri otot benar-benar hilang.

“Hal ini dapat segera diperbaiki dengan istirahat,” kata Dr. Lewis, seperti dikutip dari Cleveland Clinic. Ia menjelaskan bahwa pemulihan penuh dari kondisi ini seringkali memerlukan waktu istirahat yang lebih panjang, setidaknya 6-8 minggu. “Saya menyarankan agar orang-orang berkonsultasi dengan dokter atau pelatih pribadi untuk kembali berolahraga secara bertahap ketika sudah aman,” tambahnya.

Saat Anda siap untuk kembali berolahraga, seorang pelatih profesional mungkin akan menyarankan untuk mengintegrasikan waktu pemulihan yang lebih terstruktur, misalnya dengan beristirahat total satu atau dua hari setiap minggu dari semua jenis olahraga. Selain itu, mengurangi volume latihan sebanyak 50 hingga 80 persen selama seminggu penuh setiap empat hingga enam minggu juga sangat dianjurkan. “Saya pikir itulah hal utama yang sering terlewatkan, pengurangan volume latihan sesekali,” ujarnya.

Tanpa penanganan yang tepat, olahraga berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, memicu osteoporosis dan pengeroposan tulang, terutama pada wanita. Dalam kasus yang sangat parah, kondisi ini bahkan dapat menyebabkan kerusakan jantung dan gangguan irama jantung yang mengancam jiwa.