Pecco Bagnaia Diminta Senyum! Bos Ducati Tegur Ekspresi Murungnya

Pecco Bagnaia Diminta Senyum! Bos Ducati Tegur Ekspresi Murungnya

Momen tak terduga di balik layar balapan MotoGP Belanda yang baru-baru ini terungkap, menyoroti percakapan antara General Manager Ducati, Gigi Dall’Igna, dengan pembalap andalannya, Francesco Bagnaia. Dall’Igna secara tegas meminta Bagnaia untuk tidak menunjukkan kesulitan, bahkan setelah berhasil meraih podium di balapan utama.

Dalam sebuah video “unseen” dari MotoGP, publik kini dapat menyaksikan interaksi personal antara Dall’Igna dan Bagnaia setelah balapan di Sirkuit Assen, Belanda, pada Minggu (29/6) pekan lalu. Adegan ini terjadi di area parc ferme, di mana Bagnaia, bersama Marc Marquez dan Marco Bezzecchi, memarkirkan motor mereka setelah pertarungan sengit di lintasan.

Area parc ferme kerap menjadi pusat perhatian, menyajikan pemandangan emosional saat para pembalap, yang baru saja berjuang meraih podium atau kemenangan, berkumpul dengan kru tim mereka. Biasanya, sorak sorai dan ekspresi kebahagiaan menjadi hal yang paling dominan di momen tersebut, mencerminkan euforia atas pencapaian.

Kebakaran Jenggot karena Jorge Martin Mau Dilarang Balapan di MotoGP, Agen Kontroversial Mau Cara F1 Selesaikan Sengketa Diadopsi

Namun, fenomena berbeda terlihat pada Francesco Bagnaia. Meskipun sukses mengamankan podium ketiga, atau yang akrab disapa “Nuvola Rossa”, ia justru menunjukkan ekspresi datar. Murid terbaik Valentino Rossi itu memang masih tersenyum tipis, tetapi terpancar jelas bahwa kebahagiaan sejati belum sepenuhnya meresap.

Melihat kondisi tersebut, General Manager Ducati, Gigi Dall’Igna, sigap berupaya memompa mental Bagnaia. Dengan suara lantang, Dall’Igna meminta agar Bagnaia tidak menunjukkan wajah masam saat kru timnya bersorak merayakan pencapaiannya. Terlebih lagi, momen di parc ferme selalu terekam jelas oleh kamera siaran langsung, disaksikan jutaan pasang mata di seluruh dunia.

“Kamu itu harusnya senang hei!” seru Gigi Dall’Igna, seperti yang dikutip BolaSport dari Crash.net.

“Tersenyumlah di wajah itu. Saya mau lihat senyuman di wajahmu! Kamu sudah menjalani balapan yang hebat, bahkan kamu mencetak putaran tercepat (fastest lap),” tambah Dall’Igna, berusaha membangkitkan semangat sang pembalap.

Faktanya, Francesco Bagnaia memang berhasil menorehkan putaran tercepat dalam balapan 26 putaran di Sirkuit Assen, dengan waktu impresif 1 menit 32,220 detik. Catatan waktu ini bahkan mengungguli Marc Marquez, yang juga tampil sangat kuat sepanjang balapan.

Namun, statistik gemilang tersebut rupanya tidak cukup untuk menipu perasaannya sendiri. Bagnaia justru merespons seruan Dall’Igna untuk tersenyum dengan kalimat yang menggambarkan penderitaan atau ketidakpuasannya atas jalannya balapan. “Bagiku, balapan yang hebat itu ya saling menyerang, bukan tertahan di sana selama itu,” tutur Bagnaia jujur.

Kendati demikian, Dall’Igna tetap teguh dalam mendukung pembalapnya. “Tapi bagaimanapun saya melihatnya, kamu menjalani balapan yang hebat,” ujarnya, menunjukkan dukungan penuh tanpa syarat.

Cuplikan video selanjutnya memperlihatkan Bagnaia berbincang dengan Marco Bezzecchi, sang sahabat dan sesama alumni akademi VR46 yang meraih posisi runner-up. Dalam percakapan tersebut, Bagnaia tidak menampik bahwa kecepatan Marc Marquez sepanjang balapan sangat sulit untuk ditandingi.

“Marquez mengerem dengan sangat kuat,” aku Bagnaia, menyoroti kekuatan rivalnya. Ia juga menambahkan, “Namun di Tikungan 1 dan tikungan terakhir (chicane), saya sering kesulitan ketika berada di belakang seseorang.” Pengakuan ini mengindikasikan poin krusial di mana ia merasa tertahan.

Momen ketika Bagnaia di-overtake oleh Marquez memang terjadi di sektor tersebut. Chicane terakhir Sirkuit Assen, pada akhir putaran kelima, menjadi saksi bagaimana Bagnaia kehilangan posisi terdepan dan disalip oleh Marc Marquez. Sejak saat itu, setiap kali mencoba menyalip, ia kembali kesulitan di area yang sama pada putaran-putaran berikutnya, meski pada akhirnya masih mampu meredam Pedro Acosta (KTM) untuk mengunci posisi podium.

“Saya menyalip kamu karena saya bisa melewati sektor itu dan meluncur,” timpal Bezzecchi, memberikan perspektifnya tentang keunggulannya di titik tersebut. Bagnaia merespons dengan penuh pengakuan, “Wah, saya benar-benar mengerem dengan keras di sana.”

Mengakhiri analisisnya, Bagnaia merangkum kekuatan masing-masing pembalap di Assen: “Marc sangat kuat di sektor pertama. Di sektor kedua, saya yang kuat. Kemudian di sektor ketiga saya merasa berada di level yang sama dengan Marc.” Sebuah gambaran mendalam tentang strategi dan performa di lintasan.

Kembali Jadi Primadona, Bos Honda Santai soal Peluang Pulangkan Marc Marquez dari Ducati